oleh

Gubernur : Wujudkan Sulbar Yang Maju dan Malaqbi Berbasis Kinerja Secara Profesional

MAMUJU, Sulawesiterkini.net – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar, memberikan perhatian terhadap kegiatan Pendampingan Tata Cara Penyusunan Budaya Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Sulawesi Barat, yang dilaksanakan di LAN Makassar. Rabu (4/3/2020).

Menurutnya, untuk mewujudkan Sulawesi Barat yang maju dan malaqbi, maka budaya kerja malaqbi dan berbasis kinerja tinggi perlu dikembangkan agar profesionalitas dapat dijalankan.

“Malaqbi itu adalah nilai budaya tinggi. Kearifan lokal kita yang dapat diinternalisasikan sebagai budaya kerja.  Malaqbi itu artinya posisi derajat manusia yang Tau Tongang. Orang yang bersungguh-sungguh. Penuh etika, berintegritas dan disiplin. Dengan nilai ini, saya yakin semua ASN kita akan komitmen untuk melaksanakan tugas dengan baik,” tegas Gubernur.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III bidang Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat Hj. Djamila, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian untuk memperbaiki kinerja demi tercapaianya target-target kegiatan serta implementasi reformasi birokrasi dalam berorganisasi.

Disampaikan, hingga saat ini masih banyak aparatur yang belum melaksnaakan tugas dan kewajiban secara baik, bahkan terindikasi lamban dalam memberikan pelayanan.

Sehingga, melalui kegiatan ini diharapkan kinerja pemerintah Sulaawesi Barat semakin baik, berdedikasi, inovatif, disiplin dan penuh tanggang jawab.

Kegiatan Pendampingan Tata Cara Penyusunan Budaya Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Sulawesi Barat ini, melibatkan LAN Makassar sebagai pendamping penyusunan nilai kerja yang nantinya akan menjadi kesadaran kolektif di semua OPD lingkup Pemerintah Sulawesi Barat.

Ia menilai dengan melibatkan seluruh sekretaris Dinas, nantinya akan diinternalisasikan di lingkungan kerja menjadi pegangan.

Ditambahkan, Kepala bidang Kajian Manajemen Pemeritahan LAN Makassar, Suleman Fattah menyebutkan, melalui kegiatan ini maka nilai budaya kerja akan dirumuskan kemudian ditetapkan oleh pimpinan dan akhirnya mengikat sebagai nilai organisasi. [*]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *