KENDARI, Sulawesiterkini.net – Beberapa waktu lalu, Forum Mahasiswa Pemerhati Investasi Pertambangan (FORSEMESTA) telah mendatangi Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), guna mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa meninggalnya kedua kariawan PT. NPM dilahan Milik PT. Bososi Pratama.
Keduanya tewas tertimbun tanah saat mengambil sampel ore nikel, sekitar pukul 15:00 WITA, beberapa waktu lalu.
“Ini merupakan musibah, namun kejadian ini kami minta diusut tuntas oleh Polda sultra. Kami duga prosedur penggunaan K3 tidak diterapkan terhadap para pekerja, sehingga terjadi insiden yang menelan korban jiwa”, tutur Koordinator Presidium FORSEMESTA, Muhammmad Ikram Pelesa saat dikonfirmasi, Kamis (12/03/20).
Mahasiswa Pascasarjana Manajemen CSR Universitas Trisakti ini, juga meminta Polda Sultra untuk memeriksa legalitas dan status PT. Natural Persada Mandiri (NPM) yang tengah beroperasi dilahan PT. Bososi Pratama. Sebab menurutnya dengan insiden tersebut secara tidak langsung mengkonfirmasi dugaan atas banyaknya perusahaan – perusahaan yang melakukan praktek join operasional kepada PT. Bososi Pratama.
“Mari kawal sampai tuntas. Sebab, persoalan ini tidak hanya berbicara pengusutan meninggalnya kedua kariawan PT. NPM, akan tetapi ini membuka dugaan praktek join operasional yang dilakukan PT. Bososi Pratama terhadap beberapa perusahaan yang beroperasi di wilayah IUP nya dan kami minta Polda bertindak tegas”, ucap Muhammad Ikram Pelesa yang juga menjabat Wasekjen PB HMI.
Sementara Kepala Bidang Humas Polda Sultra, AKBP La Ode Proyek, yang dikonfirmasi Kendarinersia membenarkan kejadian tersebut. Namun, pihaknya belum mengkonfirmasi lebih jauh bahwa PT. NPM beraktivitas di area PT. Bososi.
“Benar kejadiannya. Korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Korban atas nama Edy Sudrajad (24) asal Kolaka Utara dan Andri (21) asal Konawe. Keduanya berkerja di PT. NPM,” terangnya. (*)
Komentar