oleh

Belajar Di Tengah Situasi Covid-19, Simak Perjuangan Guru Dan Murid Di Buluballea

Gowa, Sulawesiterkini.net – Selain ekonomi, dampak pandemi Covid-19 juga mempengaruhi dunia pendidikan. Bagaimana tidak, sejak adanya pandemi ini, kebijakan-kebijakan baru pun mulai diterapkan di dunia pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan kebijakan belajar di rumah bagi pelajar hingga setingkat mahasiswa.

Pembelajaran yang dikenal dengan sistem daring (online) mulai digeluti bagi semua siswa.

Penerapan kebijakan belajar melalui sistem daring mungkin tak menjadi masalah di area perkotaan karena didukung oleh jaringan telekomunikasi atau koneksi internet yang baik.

Ket Foto : Wakasek SMPN 5 Tinggimoncong, Adi Wardana

Akan tetapi, beda halnya dengan nasib para pelajar dan guru di pedesaan yang jauh dari akses internet yang baik.

Seperti yang dialami siswa
SMPN 5 Tinggimoncong, Satap Buluballea, di kelurahan Pattapang Malino kota bunga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tidak dapat menikmati akses internet.

Keterbatasan piranti seperti telepon genggam, atau bahkan jaringan internet yang semulus perkotaan menjadi kendala.

Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat juang para guru SMPN 5 Tinggimoncong, Satap Buluballea, untuk memajukan dunia pendidikan.

Seperti yang dilakukan oleh Wakil Kepala SMPN 5 Tinggimoncong, Satap Buluballea, Adi Wardana, SE, Mpd,
Sejak bulan maret telah menerapkan sistem pembelajaran di rumah dengan memanfaatkan Daring dan Luring.

Berdasarkan Surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, hal ini dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

“Berbagai upaya pembelajaran dicoba, mulai dari penggunaan Google Classroom hingga aplikasi Whatsapp. Namun apa daya, tidak semua siswa menguasai sistem daring ini. Bahkan siswa pun juga ada yang tidak memiliki telepon genggam atau pun jaringan internet yang lancar”, tutur Adi Wardana.

Sambungnya, akhirnya guru-guru sepakat untuk menjemput bola yakni, dengan mengantar tugas sekolah secara langsung ke rumah siswa yang terkendala dengan jaringan internet.

Ket Foto : Bagian Kurikulum, Nurhayati, S.Pd, M.Pd, Saat menyerahkan kuota/pulsa kepada orang tua murid

“Inovasi dan kreativitas membutuhkan berbagai media sebagai sarana belajar memang diperlukan. Namun, kegiatan belajar ini akan tetap efektif jika tidak ada peran serta dari orang tua. Selain itu, selama kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), orang tua siswa yang paling tahu tentang masalah selama 24 jam”, terang Adi Wardana.

Lanjutnya, agar tidak menjadi beban, kuncinya pertama adalah komunikasi antara guru, orang tua, dan anak. Pendidikan akan berhasil jika ada kolaborasi dari ketiganya.

“Dari situasi pandemi ini, kami mengambil hikmah bahwa perjuangan anak didik kami dalam memperoleh pendidikan tidaklah mudah. Kami harus berjuang demi mereka agar dapat selalu belajar. Semoga situasi Covid-19 ini segera berakhir”, pungkas Adi Wardana.

Untuk diketahui bahwa SMPN 5 Tinggimoncong yang terletak di Buluballea, kelurahan Pattapang Malino Kota Bunga, Kabupaten Gowa ini, bersebelahan dengan kawasan wisata perkebunan teh Malino, dengan suhu mulai dari 10 °C sampai 26 °C ketika musim hujan. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *