oleh

Terapkan Metode Belajar Baru, Simak Yang Dilakukan Guru SMPN 1 Bambalamotu Ini

PASANGKAYU, Sulawesiterkini.net – Dampak dari pandemi Covid-19 tidak hanya mempengaruhi perekonomian, namun juga dunia pendidikan.

Olehnya itu, demi memutus penyebaran virus corona, pemerintah telah mengambil beberapa kebijakan khususnya di dunia pendidikan, baik di tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, yakni dengan belajar di rumah melalui sistim daring (Online)

Kebijakan ini tentunya tidak menjadi masalah bagi sekolah dan siswa di kota. Sebab, fasilitas internetnya sangat baik.

Beda dengan sekolah dan siswa yang ada di pedesaan, yang kurang mendapat fasilitas internet yang baik seperti di kota.

Hal inilah membuat beberapa guru yang mengajar di pedesaan berinovasi untuk menemukan metode belajar mengajar yang sesuai dengan kondisi di sekolahnya masing-masing.

Seperti halnya guru di SMPN 1 Bambalamotu, Nurnaningsih, S.Pd, M.Pd (Guru IPA) dan Darliani, S.S (Guru Bahasa Indonesia), mencoba menggunakan metode lain demi maximalnya para murid menyerap ilmu.

Sekolah yang terletak di kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) ini, masih jauh dari fasilitas yang cukup untuk melaksanakan metode belajar dengan sistim online, terlebih bagi para siswanya.

“Berbagai upaya pembelajaran telah dicoba dengan menggunakan aplikasi Whatsapp. Namun, tidak semua siswa menguasai sistem daring ini. Banyak siswa yang tidak memiliki telepon genggam dan tidak didukung dengan jaringan internet yang lancar”, tutur Guru IPA SMPN 1 Bambalamotu, Nurnaningsih, S.Pd, M.Pd, saat dikonfirmasi di kediamnnya, Minggu (26/07/20).

Ket Foto : Guru Bahasa Indonesia, Darliani, S.S, saat memberikan pelajaran pada siswanya

Lanjutnya, kurangnya siswa yang memahami penggunaan androit dan jaringan internet yang kurang memadai, sehingga banyak siswa yang tidak mampu menyerap pelajaran dengan baik. Olehnya itu, pihaknya memutuskan untuk menjemput bola dengan mendatangi siswa demi maksimalnya proses belajar mengajar.

“Sebelumnya, kami melakukan pemetaan wilayah, untuk mengetahui jumlah murid yang tinggal di lingkungan itu, kemudian dikumpulkan dan dibagi menjadi beberapa kelompok menyesuaikan dengan protokol covid-19, lalu dimulailah proses belajar mengajar di pekarangan rumah warga atau di balai desa”, terangnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, dalam menjalankan metode ini, pihaknya melibatkan Tim kesehatan, Babinsa, Kepala desa, Kepala dusun dan Babinkabtibmas, demi menciptakan situasi kondusif serta memastikan kegiatan sesuai protokol Covid-19.

“Kami berharap peran serta semua pihak, agar metode belajar seperti ini dapat berjalan lancar. Kuncinya adalah komunikasi antara guru, orang tua, dan siswa”, pungkas Nurnaningsih.

Sementara Pemerhati Pendidikan,
Hariadi, S.Ksi, yang ditemui di kediamannya mengapresiasi metode yang dicetus kedua guru SMPN 1 Bambalamotu tersebut.

Ket Foto : Pemerhati Pendidikan, Hariadi, S.Ksi dan kedua guru SMPN 1 Bambalamotu saat menjelaskan metode belajar baru pada Sekkab Pasangkayu, DR. Firman

Bagaimana tidak, berinovasi dengan berbagai macam metode adalah hal yang sangat dibutuhkan saat ini, bukan mencari-cari alasan, tapi saatnya mencari cara bagaimana menghadapi situasi yang serba terbatas.

“Ini merupakan alternatif yang sangat tanggap dengan kondisi saat ini, sistem pemetaan yang baik serta mengajak pihak-pihak terkait di lingkup wilayah domisili siswa, dengan sendirinya bukan hanya sistem tatap muka yang baik yang terjadi, namun ada hal lain, yakni terbangunnya pola fikir dimana masyarakat tempat siswa berdomisili mulai mengaplikasilan tindakan langsung pentingnya menjaga keselamatan anak-anak mereka secara bersama”, jelas Hariadi.

Sambung Hariadi, kecendrungan ini terlihat setelah proses adaptasi kebiasaan baru itu dimulai sampai pembelajaran berlangsung di wilayah masing-masing, dengan mengutamakan standar protokoler kesehatan serta kerjasama antara orang tua siswa dan guru.

“Situasi covid membuat para guru ini semakin cekatan melihat kondisi dengan mencari solusi dan alhamdulillah semua berjalan dengan baik. Olehnya itu, pendidikan saat ini bukan hanya tanggungjawab orang tua dan guru saja tapi tanggujawab kita bersama”, tutupnya. (Er)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *