PASANGKAYU, Sulawesiterkini.net – Komitmen bersama dalam menekan stunting terus digelorakan Ketua TP PKK kabupaten Pasangkayu, Hj. Aulia Yaumil dari desa ke desa, terkhusus penekanan pada peran dasawisma dan kader posyandu.
Disetiap kesempatan Kunker, Aulia Yaumil, terus memberikan arahan kepada anggota dasawisma untuk berfikir cerdas, terampil dan saling peduli antar sesama anggota dasawisma.
Hal yang sama ia tekankan saat Kunker tahap pertama hari ke-12 di desa Bambakoro, Batumatoru dan Kullu, kecamatan Lariang, Selasa (14/02/23).
“Anggota dasawisma sebagai garda terdepan dalam mengemban misi percepatan penurunan stunting harus saling peduli dan kompak memperhatikan perkembangan kesehatan ibu hamil, balita dan anak di lingkungan masing-masing,” imbaunya.
Kata Aulia, tercatat sejak tahun 2021 angka stunting di kabupaten Pasangkayu capai 28,6 persen, lalu pada 2022 turun diangka 25,77 persen dan menjadi urutan terendah angka stuntingnya dari seluruh kabupaten di Sulawesi Barat (Sulbar).
“Kita jangan berbangga dulu karena secara nasional, Provinsi Sulbar masuk tiga besar tertinggi angka stuntingnya. Ini perlu kerja keras semua pihak untuk memenuhi target nasional yakni turun ke 14 persen,” ujar Aulia.
Selain itu, ia juga menekankan kelompok dasawisama harus terampil dan cerdas meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga. Sebab, hal ini sangat berhubungan dengan kejadian stunting.
Menurutnya, keluarga dalam rumah tangga yang tidak tahan pangan cenderung memiliki balita yang tergolong stunting. Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan zat gizi yang diterima.
“Jika pangan sudah mapan, maka otomatis asupan gizi pada anak-anak terjamin, sehingga tidak ada lagi anak tergolong stunting,” pungkasnya. (Erwin)
Komentar