oleh

Melalui KIE, Dinas P2KBP3A Pasangkayu Optimalkan Peran Perempuan dan Perlindungan Anak

PASANGKAYU, Sulawesiterkini.net – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KBP3A) kabupaten Pasangkayu gelar Komunikasi, Informasi dan Edukasi KB serta Perlindungan Anak Bagi Keluarga.

Kali ini, dinas P2KBP3A menyasar kecamatan Bambalamotu, guna meningkatkan peran para kader desa untuk mengedukasi masyarakat terhadap perlindungan anak sekaligus memperkuat peran perempuan dikeluarga.

Kegiatan bertempat di Aula kantor Camat Bambalamotu, kabupaten Pasangkayu, Selasa (23/05/23).

Hadir dalam kegiatan antaranya, Wakil Bupati (Wabub) Pasangkayu, DR. Hj. Herny, S.sos, M.Si, Sekdis DP2KBP3A Pasangkayu, Afriani Ilyas, S.Pd. M.Si, Sekcam Bambalamotu, Salahuddin, Lurah Bambalamotu, Andi Haeruddin, Fasilitator DRPA, Nuraeny, Babinsa Koramil 1427-02, para Bidan dan anggota PKK desa se-Kecamatan Bambalamotu.

Dikesempatan tersebut, Wabub Pasangkayu, Hj. Herny, memotivasi kaum perempuan agar tidak berdiam diri menunggu penghasilan suami, tapi harus bisa menyalurkan skill maupun keterampilan yang dimiliki, untuk membantu perekonomian keluaraga.

“Ibu-ibu jangan cuma berdiam diri di rumah, aplikasikan keterampilan yang kita miliki untuk membantu penghasilan suami, sehingga pendapatan rumah tangga bertambah,” ujarnya.

Ia juga memotivasi perempuan untuk berfikir cerdas dan terampil mengembangkan bakat yang dimiliki sekaligus menciptakan keluarga yang sehat

“Mari kita asah skill dan terus berkarya, sehingga tercipta keluarga yang sehat dan mapan, demi masa depan anak-anak kedepan,” imbau Herny.

Sementara ditemui terpisah, Sekdis P2KBP3A Pasangkayu, Afriani Ilyas, mengungkapkan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperkuat kemampuan perempuan, agar terus berkembang dengan memanfa’atkan keterampilannya sehingga menambah penghasilan keluarga.

Tak hanya itu lanjut Afriani, melalui kegiatan ini kaum perempuan dapat memahami sekaligus melawan segala bentuk pelecehan, tindak kekerasan dan ekploitasi.

“Kami juga memberi suport kepada kaum perempuan untuk turut mengambil peran dimasyarakat serta meningkatkan ketahanan keluarga,” imbuhnya.

Selain itu kata Afriani, seorang ibu harus mampu menjadi pendidik yang baik. Sebab, ia merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya.

“Intinya output dari kegiatan ini ialah bagiamana seorang perempuan mampu mengasah keterampilannya untuk menambah penghasilan keluarga, berfikir cerdas, menciptakan keluarga yang sehat serta menjadi madrasah bagi anak-anaknya,” pungkasnya. (Erwin)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *