oleh

Genjot Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Perwakilan SulBar Edukasi Kelompok BKB

PASANGKAYU, Sulawesiterkini.net – Upaya Percepatan penurunan stunting, BKKBN Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat (SulBar) gelar kelas pengasuhan bagi kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Senin (29/05/23).

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Ketua Pokja Pembangunan Keluarga BKKBN Perwakilan Sulbar, Syukri didampingi Kadis P2KBP3A, Suri Fitriah serta beberapa Staf dan Penyuluh.

Kegiatan yang bertempat di ruang pola kantor bupati Pasangkayu ini, dibuka oleh Asisten 1 bidang pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yunus Alsam, dihadiri sejumlah kelompok BKB diempat kecamatan.

Ditemui usai kegiatan, Ketua Pokja Pembangunan Keluarga BKKBN Sulbar, Syukri, mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan kader BKB.

“Peran orang tua atau keluarga merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter anak yang baik dan berkualitas. Anak yang berkualitas bermula dari pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang baik,” ujarnya.

Lanjutnya, peningkatan kapasitas kelas orang tua hebat melalui BKB sebagai wadah keluarga yang dapat membina tumbuh kembang anak melalui stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral.

Tak hanya itu, Syukri juga menyampaikan, banyak permasalahan gizi yang masih dialami masyarakat Indonesia yang menyebabkan tingginya stunting. Olehnya itu, salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan dan penurunan prevalensi stunting.

“Kelas pengasuhan atau sesi peningkatan kapasitas keluarga merupakan salah satu layanan dimasyarakat, yang efektif dalam mewujudkan perubahan perilaku ditingkat keluarga,” tutur Syukri.

Kata Syukri, sejauh ini pihaknya terus berupaya mendorong adanya inovasi dalam pencegahan stunting berbasis keluarga. Dengan sasaran utama remaja, calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0 -59 bulan.

“Upaya ini dimaksudkan agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap serta mampu berinovasi dan berkompetisi ditingkat global,” pungkasya. (Erwin)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *