oleh

Dinas P2KBP3A Pasangkayu Gelar Orientasi Pembinaan Tenaga lini Lapangan

Advetorial//PASANGKAYU, Sulawesiterkini.net – Upaya menekan angka stunting sehingga diharapkan capai target nasional, Pemkab Pasangkayu terus melaksanakan berbagai program, termasuk mendorong peran aktif kader KB dan tim pendamping keluarga diseluruh desa.

Pasalnya, para kader KB dan pendamping keluarga merupakan salah satu garda terdepan sebagai duta informasi terkait setiap perkembangan stunting sekaligus dapat melakukan pendampingan terhadap keluarga beresiko stunting di wilayahnya masing-masing.

Guna memaksimalkan hal di atas, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) kabupaten Pasangkayu gelar orientasi pembinaan tenaga lini lapangan.

Nampak Kadis P2KBP3A Pasangkayu, Suri Fitriah, didampingi Kabid KB, Siti Husniati dan Kabid DalDuk, Sri Milasari, memberikan motivasi kepada kader KB dan Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua desa yakni desa Sarude, kecamatan Sarjo dan desa Bambaira, kecamatan Bambaira, Kamis (18/01/24).

Dikesempatan itu, Kadis P2KBP3A Pasangkayu, Suri Fitriah, mengungkapkan bahwa kabupaten Pasangkayu satu-satunya kabupaten di Sulbar yang mendapat penghargaan percepatan penurunan stunting.

“Kabupaten Pasangkayu selama 2 (dua) tahun berturut-turut yakni 2022 dan 2023 berhasil menurunkan angka stunting dan mendapat penghargaan. Capaian ini merupakan hasil kerja dan peran aktif semua pihak,” ujarnya.

Lanjut Ria capaian akrab Suri Fitriah, menuturkan, apapun tantangan yang dihadapi, para kader dan spirit agar kedepan lebih maksimal lagi bekerja dalam menekan angka stunting hingga tercapai target nasional.

“Capaian yang telah diraih pada tahun sebelumnya harus mampu ditingkat, sehingga angka stunting di tahun 2024 ini digarapkan terus mengalami penurunan,” tuturnya.

Untuk itu, Ria menekankan kepada kader KB dan tim pendamping keluarga untuk mendorong partisipasi ibu-ibu hamil agar aktif ke posyandu, sehingga kondisi kehamilannya dapat dikontrol serta diharapkan dapat melahirkan dengan selamat dan sehat.

Lebih jauh, Ria mengingatkan saat ini yang tak kalah penting menjadi perhatian bersama ialah terkait tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan, sehingga diperlukan pendampingan maksimal oleh tim pendamping keluarga agar hal tersebut dapat diminimalisir atau tidak terjadi lagi.

Tak hanya itu, Ria juga berharap kepada kader KB dan TPK dapat mensosialisasikan dan melakukan pendampingan terkait pengurusan BPJS, agar masyarakat memiliki persiapan untuk mendapatkan perawatan cepat dan maksimal, terutama bagi ibu-ibu yang melahirkan.

“Saya harap kader KB dan tim pendamping keluarga menjadi duta informasi dalam menggali setiap persoalan kesehatan masyarakat di wilayahnya sekaligus mampu mengedukasi dan mengarahkan ibu-ibu ke posyandu,” harapnya.

Sementara Kabid KB, Siti Husniati, mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan tersebut ialah untuk mendorong kader KB dan tim pendamping keluarga agar menjadi duta informasi dalam menggali setiap permasalahan di masyarakat seperti, problem pernikahan usia anak, kondisi ibu hamil maupun melahirkan serta perkembangan stunting.

“Kita berharap, pembinaan yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja kader KB dan tim pendamping keluarga dalam memberikan informasi sekaligus peran aktif terhadap pendampingan keluarga beresiko stunting di wilayahnya,” pungkasnya. (Erwin)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *