oleh

Kapolres Pasangkayu Pimpin Upacara Pembaretan Bintara Remaja Angkatan 45-46

PASANGKAYU, Sulawesiterkini.net – Polres Pasangkayu melaksanakan tradisi pembaretan terhadap Bintara Remaja angkatan 45 dan 46, dengan melakukan Long March sepanjang 12 KM.

Rute yang dilalui ialah mulai dari Mapolres Pasangkayu dan berakhir di pantai Tanjung Babia, selanjutnya dilaksanakan upacara penyematan Baret kepada Bintara Remaja angkatan 45 dan 46 dengan wajah bahagia.

Giat ini dipimpin langsung oleh Kapolres Pasangkayu, AKBP Didik Subiyakto S.H, sebagai inspektur upacara pada pelaksanaan tradisi pembaretan sekaligus memasangkan baret kepada dua perwakilan Bintara Remaja.

Hadir pada kegiatan tersebut antaranya, Waka Polres Pasangkayu, Kompol Eduard Steffry Allan Telussa S.I.K, M.Si, Kabag SDM AKP Sujarwo S.H, Kasat Samapta AKP H.Mino S.E, Kapolsek Kota Pasangkayu AKP Abd.Azis Gani, Kasubbag Log Ipda Suardi S.H, KBO Sat Intelkam Ipda Yauri Yusuf S.H, KBO Sat Res Narkoba Ipda Haerul Ahmad S.Pd, KBO Sat Samapta Ipda Chandra Boyke Ombong, Kasiwas Aipda Muh. Rusli S.Sos. dan para Bintara Polres Pasangkayu.

Kapolres Pasangkayu, AKBP Didik Subiyakto S.H dalam sambutannya menyampaikan, giat ini merupakan salah satu pembinaan terhadap Bintara remaja yang baru bergabung, nantinya akan menjadi bawahan sekaligus rekan pelaksanaan tugas ke depan.

“Pembinaan yang baik dan terarah, tidak hanya pada aspek pengetahuan ilmu kepolisian, namun lebih kepada mental, sikap dan respek terhadap pimpinan, senior, juga pada rekan seangkatan akan sangat menunjang terwujudnya suasana kerja yang baik, terlebih loyalitas terhadap perintah yang merupakan salah satu bagian penting dalam institusi kepolisian yang kita cintai ini”, terang Didiik, Kamis (31/03/22).

Ketfot : Suasana saat upacara pembaretan di Tanjung Babia

Didik juga mengatakan, tradisi pembaretan ini adalah untuk menjaga mental, sikap, respek dan loyalitas terhadap perintah yang merupakan nafas seorang prajurit Bhayangkara untuk menjaga kekompakan dan jiwa korsa, merasa senasib dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan oleh undang-undang sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

Selain itu, Didik juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan tugas ke depan, akan ada hal-hal yang tidak sesuai harapan setiap individu. Olehnya itu, diharapkan setiap prajurit harus mampu belajar untuk mengambil manfa’at dari nilai-nilai kebaikan orang disekitar.

“Jadikan rasa sakit sebagai sarana untuk belajar bersabar dan bertahan, jadikan rasa terpuruk untuk memberanikan dirimu bangkit dan kembali mengatur langkah serta jadikanlah sesuatu hal yang tidak sesuai dengan harapamu, menjadi jalan lahirnya ide cerdas dari buah pemikiranmu,” pungkas Didik. (Er)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *