oleh

Sasar 6 Kecamatan, DINSOSP2KBP3A dan PIA DPRD Wajo Gelar Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak

WAJO, Sulawesiterkini.net – DINSOSP2KBP3A kabupaten Wajo melalui bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPRD Wajo menggelar sosialisasi pencegahan perkawinan anak.

Hadir pada kegiatan antaranya, Ketua PIA DPRD Wajo, Hj. Musfadliati, Ketua 1 PIA, Hj. A. Darlina, Ketua 2 PIA, Hj. dr. A. Nurwahidah S.Pd, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan A perlindungan Anak, Hj. A. Satriani, Anggota PIA DPRD Wajo, A. Jamilah dan Hj. Ramlah serta beberapa anggota lainnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk menekan angka perkawinan anak yang tinggi di kabupaten Wajo, dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 5 November 2022 di enam (6) kecamatan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Hj. A. Satriani, saat ditemui usai kegiatan, Rabu (02/11/22).

“Saat ini Wajo merupakan salah satu kabupaten yang tertinggi angka perkawinan usia anak. Olehnya itu, diperlukan peran aktif semua pihak untuk menekan angka tersebut,” ujarnya.

Lanjut Hj. A. Satriani, pihaknya akan menyasar enam kecamatan yang tertinggi angka perkawinan usia anak antaranya, kecamatan Majauleng, Gilireng, Pitumpanua, Tempe, Sajoanging dan Pammana.

“Pada kegiatan ini, PIA DPRD Wajo juga ikut andil mensosialisasikan pencegahan pernikahan dini, sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemkab Wajo, khususnya DinSosP2KBP3A,” terangnya.

Sementara Ketua PIA DPRD kabupaten Wajo, Hj. Musfadliati menuturkan bahwa selain memiliki angka pernikahan dini yang tinggi, enam kecamatan yang disaaar dalam kegiatan ini, juga merupakan perwakilan enam Daerah Pemilihan (Dapil) di kabupaten Wajo.

Selain itu, ia juga menghimbau masyarakat untuk memahami dengan baik resiko dari pernikahan dini. Disamping itu, hal ini juga melanggar undang-undang perkawinan dan merenggut hak anak.

“Melalui kegiatan ini, kami mengajak masyarakat untuk bersama-bersama melakukan pencegahan dan menekan angka pernikahan dini yang begitu tinggi di kabupaten Wajo, demi masa depan anak yang lebih baik,” pungkasnya. (Er)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *